Kediri Jatim, Berita Patroli --- Liputan yang dilakukan oleh tim Koran ini tentang praktik penjualan Buku Modul di MTsN 2 Kota Kediri sesungguhnya bukanlah hal yang mengejutkan. Kasus semacam ini mudah ditemukan pada berbagai tingkat satuan pendidikan di berbagai daerah. Penjualan Modul atau buku pelajaran sejatinya telah dilarang oleh pemerintah, LainnyaPerbedaan Buku Suplemen dan Buku Teks d. Menyesuaikan dengan kemampuan berpikir pembaca. Penulisan buku nonteks khususnya buku suplemen selayaknya lebih menyesuaikan pada kemampuan berpikir peserta didik. Kemampuan berpikir peserta didik dapat dipengaruhi oleh kompetensi dirinya dan lingkungan tempat mereka berada. peraturanmenteri pendidikan dan kebudayaan (permendikbud) nomor 8 tahun 2016 tentang buku mengatur bahwa buku nonteks pelajaran meliputi: (1) buku-buku pendukung buku teks pelajaran yang dapat digunakan di sekolah, namun bukan merupakan buku pegangan pokok bagi peserta didik maupun pendidik dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran; (2) Fast Money. Pengertian Buku Teks Arti dan Jenis Buku Teks, Buku Teks adalah kumpulan kertas yang memuat tulisan yang dapat dibaca. Di zaman ini banyak sekali jenis buku. Dari mulai buku fiksi, buku nonfiksi hingga buku teks. Menurut Surahman dalam Fella tahun 2014 mengemukakan bahwa buku dapat di kelompokan menjadi 4 bagian buku Teks, yaitu buku yang terorganisir, biasanya digunakan dalam proses pembelajaran. Biasanya berisi materi atau materi yang akan dijadikan bahan bacaan misalnya contoh buku bacaan seperti novel, buku cerita dan buku yakni buku yang biasanya diperuntukan untuk referensi ataupun sumber untuk kajian tertentu, biasanya buku ini berisi kajian ilmu yang Biasanya buku ni dijadikan sebagai buku pegangan para pengajar dalam melakukan kegiatan proses mengajar. Arti dan Jenis – Buku teks pelajaran ialah buku yang tersedia disekolah yang memuat materi pelajaran hingga mencapai visi pendidikan. Buku teks pelajaran ialah proses supaya bisa melaksanakan penilaian yang benar agar bisa menjamin mutu atau keunggulan isi buku. Menteri Pendidikan Nasional, No 11 tahun 2005 pun mengungkapkan bahwa buku teks pelajaran harus dipergunakan oleh guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Berikut beberapa pengertian buku teks menurut para ahli Menurut Kata Tarigan 1986, ia mengungkapkan bahwa buku teks pada bidang penelitian tertentu ditulis dengan cara standar dan harus digunakan dalam kegiatan mengajar. Berdasarkan Menurut Echol dan Sadily 2006, dapat artikan sebagai buku pelajaran Menurut buku Crowther tahun 1995, yang berisi panduan pelajaran. Biasanya banyak digunakan di sekolah. Menurut Bacon 1935, adalah buku yang disusun untuk pemakaian dikelas,disusun dengan cermat oleh para ahli dalam bidang tertentu, serta dilengkapi dengan saran-saran sesuai bidangnya. Menurut Lange 1940, ialah buku standarisasi serta bisa terdiri dari 2 tipe yaitu buku tambahan dan buku tokok. Buku teks – Dari beberapa pendapat para ahli dapat kita simpulkan bahwa buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang tertentu. biasanya dijadikan sebagai standarisasi dalam mencapai tujuan dari program pengajaran. Jenis-Jenis Buku Teks Tarigan mengungkapkan pendapatnya, ada 4 jenis yang digunakan dalam pengelompokkannya berdasarkan jumlah penulismata kuliah sesuai dengan rumoun ilmunya Seperti di perguruan tinggiBerdasarkan mata pelajaran atau bidang studinya SD,SMPdan SMApenulisan terdapat disetiap jenjang pendidikan Buku teks – Namun, Wiratno dalam suyatinah 2019 menyatakan bahwa jenis-jenis buku teks yang dipakai disekolah untuk pendidikan dasar dan menengah baik murid ataupun guru yang dipakai dalam kegiatan belajar – mengajar . Pelengkap yakni buku pembantu atau biasanya digunakan sebagai buku tambahan dari utama yang dipakai murid atau yaitu yang memuat pelajaran dalam bidang tertentu, biasanya diperuntuk sebagai buku pokok bagi guru atau murid. Ternyata beragam ya guyss, oleh karena itu jangan lupa selalu membaca artikel terkini dari kami yaa. pastinya banyak info yang menarik dan sayang untuk dilewatkan. Referensi Google, Wikipedia Baca juga artikel lainnya Jenis Buku Fiksi dan Nonfiksi 4 Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris Kelompok Kompetensi Profesional A KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 INTRODUCTION TO TEXT A. Tujuan Peserta diklat memahami perbedaan perbedaan antara teks dan nonteks, mengungkapkan gagasan dalam kalimat, dan mengungkapkan gagasan dalam paragraf dalam bahasa Inggris dengan baik. B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Membedakan teks dan non teks. 2. Mengungkapkan gagasan dalam teks berbentuk kalimat. 3. Mengungkapkan gagasan dalam teks berbentuk paragraf. C. Uraian Materi Pada kegiatan ini anda akan mempelajari berbagai hal tentang teks dan non teks, mengungkapkan gagasan dalam teks berbentuk kalimat dan mengungkapkan gagasan dalam bentuk paragraf. 1. Membedakan Teks dan Non Teks Banyak yang beranggapan bahwa teks adalah tulisan yang dapat kita baca. Namun sebenarnya teks tidak hanya berbentuk tulisan written, namun juga dalam bentuk lisan spoken. Ketika kita berbicara dengan orang lain, dapat dikatakan bahwa kita menciptakan teks untuk menyampaikan makna. Begitu juga ketika kita menulis. Istilah teks berasal dari bahasa Latin “textum” yang berarti menenun. Dalam proses penyusunan teks, setelah kita memilah dan memilih kata- kata, selanjutnya kita menyusun kata-kata tersebut menjadi sebuah “tenunan” kata-kata yang bermakna kuat. Zaman dulu istilah teks hanya dipakai untuk teks tertulis saja, namun konsep teks dalam linguistik sistemik fungsional mengalami perkembangan yang mengacu pada 5 Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris Kelompok Kompetensi Profesional A penggunaan bahasa tulisan maupun lisan. Dan ini menjadi dasar dari pendekatan genre-based. Fairclough, 1992; dalam Emi Emilia, 2011 Pada dasarnya teks seolah-olah terbuat’ dari kata-kata saja, tetapi sebenarnya teks tersusun atas makna. Menurut Halliday, teks adalah satu “semantic unit”atau kesatuan makna. Selanjutnya Halliday menggambarkan teks sebagai berikut The language people produce and react to, what they say and write, and read and listen to, in the course of daily life. … . The term covers both speech and writing … it may be language in action, conversation, telephone talk, debate, … public notices, ... intimate monologue or anything else 1975 dalam Emi Emilia, 2011 Selanjutnya hal yang menjadi pertimbangan adalah apakah serangkaian kata atau sepenggal kata itu bisa dianggap sebagai teks atau bukan. Sebuah teks tidak bergantung pada ukuran atau panjang atau bentuk dari bahasa itu, tetapi pada makna. Contohnya sebagai berikut. Tulisan “STOP” yang sering kita lihat di jalan atau tanda-tanda lain di tempat umum, seperti “ENTRY” atau “OUT”, bisa dikatakan sebagai teks karena berada pada konteks situasi yang tepat, sehingga memiliki makna yang utuh kepada pembacanya. Namun sebaliknya, satu paragraf dari sebuah skripsi atau satu halaman dari sebuah novel, walaupun lebih panjang dari kata “STOP”, tidak bisa dianggap teks karena tidak bisa memberi pemahaman yang utuh kepada pembacanya. Emi Emilia, 2011 Contoh berikutnya, jika ada dua orang sama-sama berbicara tetapi masing-masing berbicara semaunya dan tidak nyambung’ misalnya orang gila maka apa yang mereka katakan sulit disebut teks karena tidak terlihat hubungan semantisnya. Demikian pula kalau kita menulis sepuluh kalimat lalu kita urutkan kalimat-kalimat tersebut secara acak maka hasilnya sulit disebut teks sebab membingungkan pembacanya. 6 Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris Kelompok Kompetensi Profesional A Kesimpulannya, teks dapat ditemukan dalam bahasa dan media apa pun, sepanjang dapat dipahami. Teks tidak dapat dipisahkan dari konteks. Istilah konteks berasal dari kata “teks” yang memperoleh awalan “con” yang berarti ditenun bersama. Awalan con memiliki arti “being together” sehingga dapat diartikan bahwa kata konteks mengacu pada elemen-elemen yang menyertai teks. Ada dua konteks yang berdampak pada penggunaan bahasa menurut Halliday. Yakni konteks budaya dan konteks situasi. Konteks situasi merupakan unsur yang paling kuat dampaknya terhadap penggunaan bahasa, dan terdiri dari tiga aspek, yakni field, mode dan tenor. Selanjutnya tiga aspek tersebut akan membentuk sebuah teks. Hubungan antara konteks budaya, konteks situasi dan teks dapat dilihat dari gambar berikut ini. Seperti terlihat dalam model yang menunjukkan hubungan konteks budaya dan situasi di atas, konteks situasi memiliki tiga unsur yakni field, tenor dan mode. Ketiga unsur ini mempengaruhi pilihan bahasa kita. Field medanlokasi mengacu pada apa yang sedang berlangsung atau yang sedang dibicarakan. Berisi tentang apa, kapan, dimana, Konteks Budaya genre Genre Konteks Situasi Tenor Field Mode Register TEXT 7 Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris Kelompok Kompetensi Profesional A bagaimana dan mengapa sebuah proses sosial terjadi. Topik dari teks bisa berkenaan kegiatan atau apa saja yang dipelajari, termasuk topik- topik berkaitan dengan mata pelajaran di kelas. Tenor pelaku berkaitan dengan siapa saja pelaku yang terlibat dalan suatu proses sosial, yang mengarah kepada hubungan interpersonal antara pihak-pihak yang terlibat atau who is involved. Tenor mengacu pada channel simbolik atau wave length yang dipilih yang betul-betul merupakan satu fungsi atau beberapa fungsi semiotik yang ditugaskan kepada bahasa dalam situasi itu. Bahasa yang dipakai oleh penulis kepada teman akan berbeda dengan bahasa yang dipakai untuk atasan atau orang lain yang belum dikenal. Mode atau channel sarana mengacu pada pertimbangan jalur komunikasi bahasa yang dipakai, menggunakan bahasa lisan atau tulisan, jarak antara orang yang berkomunikasi dalam ruang dan waktu, apakah mereka bertemu muka atau terpisahkan oleh ruang dan waktu. Text typeGenre jenis text juga didefinisikan sebagai ”the ways that we get things done through language – the ways we exchange information, and knowlegde and interact socially”. Genre juga diartikan sebagai “proses sosial yang bertahap dan berorientasi pada tujuan”. Dalam pengajaran bahasa Inggris di Indonesia baik di tingkat SMA maupun SMP yang menggunakan kurikulum 2013, materi dikelompokkan menjadi materi jenis teks genre, teks fungsional pendek short functional text dan teks transaksional dan interpersonal transactional and interpersonal text. Untuk tingkat SMP, text type genre yang diajarkan antara lain 1 Procedure text 2 Descriptive text 3 Recount text 4 Narrative text 8 Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris Kelompok Kompetensi Profesional A 5 Report text Sedangkan untuk pada tingkat SMA SMK, materi yang diajarkan adalah seluruh jenis text yang diajarkan pada tingkat SMP ditambah text berikut ini 1 Spoof text 2 Analytical Exposition text 3 Hortatory Exposition text 4 News Item text 5 Explanation text 6 Discussion text 7 Review text Selain materi jenis text diatas, diajarkan pula materi Teks Fungsional Pendek Short Functional Text. Teks Fungsional Pendek memiliki arti dan tujuan sosial tertentu untuk dipergunakan dalam kehidupan sehari- hari. Teks ini tidak memiliki struktur teks dalam bentuk paragraf-paragaf seperti dalam text typesgenre text. Teks fungsional digunakan untuk informasi sehari-hari. Hal ini disebut fungsional karena membantu Kita melakukan sesuatu dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, apabila ingin mengumumkan suatu hal penting untuk sekelompok orang, maka Kita harus mengerti cara mengumumkannya. Adapun berbagai macam short Functional Text dalam pembelajaran Bahasa Inggris antara lain  Notice  Announcement  Greeting Card  Short Message  Label  Invitation  Advertisement  Letter 9 Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris Kelompok Kompetensi Profesional A  Brochure  Dan lain-lain Teks transaksional dan interpersonal yang hendaknya tercakup dalam mata pelajaran Bahasa Inggris SMPMTs berdasar standar yang diberikan BSNP adalah a Teks Transaksional dan Interpersonal yang terkait dengan lingkungan terdekat Teks Transaksional - Meminta dan memberi jasa - Meminta dan memberi barang - Meminta dan memberi fakta - Meminta dan memberi pendapat - Menyatakan suka dan tidak suka - Meminta klarifikasi Teks Interpersonal - Memberi dan merespon sapaan - Memperkenalkan diri sendiri dan orang lain - Mengucapkan terima kasih - Meminta dan memberi maaf - Menggunakan ungkapan kesantunan b Teks Transaksional dan Interpersonal yang terkait dengan lingkungan sekitar Teks Transaksional - Meminta, memberi, dan menolak jasa - Meminta, memberi, dan menolak barang - Mengakui, dan mengingkari fakta - Meminta dan memberi pendapat - Mengundang, menerima dan menolak ajakan - Menyetujui, dan tidak menyetujui sesuatu 10 Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris Kelompok Kompetensi Profesional A - Meminta, memberi, dan menolak jasa - Meminta, memberi, dan menolak barang - Meminta, memberi, dan mengingkari informasi - Meminta, memberi, dan menolak pendapat - Meminta, menerima, dan menolak tawaran Teks Interpersonal - Meminta, dan memberi persetujuan - Memberi respon atas sebuah pernyataan - Memberi perhatian terhadap pembicara - Mengawali, memperpanjang dan menutup percakapan - Mengawali, memperpanjang dan menutup percakapan telepon - Memberikan pujian kepada orang lain atau atas sesuatu - Memberi dan menerima ucapan selamat c Teks Transaksional dan Interpersonal yang terkait dengan interaksi dalam konteks kehidupan sehari-hari Teks Transaksional - Meminta dan memberi kepastian - Meminta pengulangan - Ungkapan kesantunan untuk meminta dan menerima suatu bantuan atau tawaran - Ungkapan kesantunan untuk mengulang sesuatu Teks Interpersonal - Mengungkapkan dan menanggapi keraguan - Menunjukkan perhatian - Merespon ungkapan kekaguman - Memberi berita yang menarik perhatian - Memberi komentar terhadap berita Selanjutnya apa pentingnya mempelajari jenis teks. Di negara Inggris, anak-anak pun perlu belajar bagaimana berceritera tentang kejadian- 11 Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris Kelompok Kompetensi Profesional A kejadian nyata yang sudah dialami recount baik secara lisan maupun secara tulis meskipun bahasa Inggris bukan bahasa asing. Mengapa demikian? Karena untuk menjadi warga negara yang terdidik dan beradab, anak perlu belajar berkomunikasi secara teratur. Untuk berceritera secara tulis, misalnya, diperlukan langkah orientasi, diikuti oleh urutan kejadian dan biasanya ditutup oleh re-orientasi atau twist bagian yang lucu. Agustien, Helena, 2004 Dengan menyadari adanya struktur teks semacam ini guru Bbahasa Inggris akan lebih peka atau sensitif dalam memilih bacaan yang digunakan untuk mengajar. Ini dimaksudkan agar siswa terbiasa dengan teks-teks yang tersusun dengan baik atau yang disusun sebagaimana layaknya susunan yang biasa digunakan penutur asli. Susunan semacam ini tidak hanya berlaku bagi teks tulis tetapi juga pada teks lisan. 2. Mengungkapkan gagasan dalam teks berbentuk kalimat 21 merangsang adanya respons dari pebelajar. Disamping itu, terdapat pula yang dipersiapkan dan diprogramkan melalui mesin komputer. h. Simulasi Simulasi merupakan peniruan situasi yang dengan sengaja diadakan untuk mendekatimenyerupai kejadian atau keadaan sebenarnya. Beberapa contoh yang terkait, misalnya simulasi bagi calon pengendara mobil, dimana situasi pada layar dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai kondisi nyata di lapangan. Pengertian Buku Nonteks Ada dua jenis buku yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran di siswa yaitu buku ajar atau buku teks dan buku non ajar atau non teks. Buku ajar mempunyai pengertian yang sama dengan buku teks. Di Amerika buku ajar atau buku teks di sekolah dasar dan sekolah menengah disebut school books atau elhi books kata elhi merupakan kependekan dari elementary dan highschool. Adapun pengertiannya adalah buku yang dibuat, terutama untuk digunakan dalam situasi belajar mengajar Sholeh, 2013. Buku nonteks merupakan buku pelajaran yang berfungsi sebagai bahan pengayaan, referensi, atau panduan dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran dengan menggunakan penyajian yang longgar, kreatif, dan inovatif serta dapat dimanfaatkan oleh pembaca lintas jenjang dan tingkatan kelas atau pembaca umum. Ciri-ciri Buku Nonteks Berdasarkan pusat perbukuan 2008, dari pengelompokan yang telah disebutkan, buku nonteks memiliki ciri – ciri sebagai berikut a. Buku-buku yang dapat digunakan di sekolah atau lembaga pendidikan, namun bukan merupakan buku acuan wajib bagi peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. b. Buku-buku yang menyajikan materi untuk memerkaya buku teks pelajaran, atau sebagai informasi tentang Ipteks secara dalam dan luas, atau buku panduan bagi pembaca. 22 c. Buku-buku nonteks pelajaran tidak diterbitkan secara berseri berdasarkan tingkatan kelas atau jenjang pendidikan. d. Buku-buku nonteks pelajaran berisi materi yang tidak terkait secara langsung dengan sebagian atau salah satu Standar Kompetensi atau Kompetensi Dasar yang tertuang dalam Standar Isi, namun memiliki keterhubungan dalam mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. e. Materi atau isi dari buku nonteks pelajaran dapat dimanfaatkan oleh pembaca dari semua jenjang pendidikan dan tingkatan kelas atau lintas pembaca, sehingga materi buku nonteks pelajaran dapat dimanfaatkan pula oleh pembaca secara umum. Penyajian buku nonteks pelajaran bersifat longgar, kreatif, dan inovatif sehingga tidak terikat pada ketentuan-ketentuan proses dan sistematika belajar, yang ditetapkan berdasarkan ilmu pendidikan dan pengajaran. Buku nonteks pelajaran memiliki kedudukan sebagai buku yang dapat melengkapi pendalaman materi dan penambahan wawasan bagi pembaca dari pembahasan materi yang tidak tersaji secara lengkap dalam buku teks pelajaran. Selain itu, buku nonteks pelajaran memiliki pula kedudukan sebagai buku yang dapat menunjang pengembangan materi atau isi buku teks pelajaran, baik secara filosofis, historis, etimologis, geografis, pedagogis, dan segi lainnya dari materi yang tersaji dalam buku teks pelajaran Pusat Perbukuan, 2008. 23 BAB 3. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kawasan pelabuhan ikan ikan Muncar, Kecamatan Muncar Kabupaten Jember. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama dua minggu pada bulan November - Desember2014. Alat dan Bahan Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah camera digital, recorder, kertas dan perlengkapan tulis. Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Kayu adalah bagian xylem dari pohon yang tersusun dari berbagai macam sel kayu. Sel kayu terdiri dari bagian dinding sel dan rongga sel Batubara,2002. b. Perahu tradisional adalah perahu yang terbuat dari kayu dan dalam teknik pembuatanya masih menggunakan pengetahuan yang diturunkan dari para pendahulu Kusumanti, 2009. c. Buku nonteks adalah sebuah buku kecil yang digunakan untuk mengidentifikasi jenis kayu yang digunakan dalam pembuatan perahu tradisional. Dalam penelitian ini, buku nonteks berisi gambar yang disertai dengan klasifikasi dan deskripsi singkat Pusat Perbukuan, 2008.

perbedaan buku teks dan nonteks